Selama bertahun-tahun saya mengulas, saya sering dimintai saran dari pendatang baru untuk musik klasik, orang-orang senang dengan apa yang telah mereka dengar, dan ingin sekali mendengar – dan belajar – lebih banyak lagi.
Secara alami, saya mendesak mereka yang mengeksplorasi musik klasik untuk mencari tahu apa pun yang mereka bisa. Namun saya telah menemukan bahwa banyak orang berasumsi bahwa pengetahuan tentang bentuk seni adalah prasyarat untuk penghargaan.
Pendatang baru di seni pertunjukan lainnya, seperti teater atau tari, tampaknya tidak merasakan tingkat intimidasi ini. Saya akan mendorong mereka yang penasaran untuk hanya pergi ke pertunjukan dan melihat apa yang mereka pikirkan. Program orkestra simfoni – atau opera, atau resital piano – bukanlah ujian. Ini pelarian, petualangan, pengayaan.
Namun, izinkan saya menawarkan sedikit saran, dengan menjawab beberapa pertanyaan yang saya terima.
Apa sebenarnya musik klasik, dan apa yang membedakannya dari genre musik lainnya?
Ah, pertanyaan yang tak terhindarkan itu. Label dapat bermasalah di bidang apa pun; “Musik klasik” terutama begitu. Salah satu komplikasi adalah bahwa sejarah musik mengacu pada tahun-tahun dari sekitar 1750 hingga 1825 sebagai periode “klasik”, ketika Haydn, Mozart dan Beethoven mencapai kejayaan mereka.
Tetapi dalam arti yang lebih luas, istilah musik klasik telah diadopsi sebagai cara untuk menggambarkan warisan musik yang terus berlanjut yang sebagian besar ditulis untuk dilakukan di ruang konser dan gedung opera oleh orkestra, penyanyi, paduan suara, ansambel bilik dan instrumentalis solo.
Karakteristik lain adalah bahwa komponis dalam tradisi ini telah tertarik pada bentuk yang lebih besar dan terstruktur. Meski begitu, istilah ini masih jauh dari ideal, tetapi belum ada yang datang dengan alternatif yang baik – belum.
Musik klasik tersedia dalam bentuk CD dan layanan streaming. Bukankah itu cara yang bagus untuk mengenal seni ini?
Musik yang direkam dapat diakses secara luas, dan itu adalah sumber yang luar biasa. Meski begitu, musik klasik adalah seni pertunjukan live terbaik yang dialami.
Di dunia kabel yang diperkuat kami, gedung konser dan gedung opera pada dasarnya adalah tempat terakhir yang dapat kami dengarkan musik dalam akustik alami, di mana kita dapat menikmati kekayaan bagian string orkestra atau suara tenor.
Apa yang benar-benar mengaitkan saya pada bentuk seni ini sebagai seorang anak adalah kemegahan suara, dari keindahan mewah sopran Renata Tebaldi yang lembut, nada – nada melayang yang tinggi seperti Desdemona Verdi di Opera Metropolitan, hingga penggenangan sonik Leonard Bernstein yang dilakukan oleh Stravinsky’s “Ritus Musim Semi” bersama New York Philharmonic.
Yang mengatakan, salah satu tren terbaik dalam musik klasik selama 25 tahun terakhir adalah pertumbuhan program yang disajikan dalam ruang yang sangat intim, seperti Kaplan Penthouse di Lincoln Center.
Jika Anda mendengar kuartet dawai yang bagus mengisi penthouse hanya dengan bunyi empat instrumen dawai, dan Anda tidak meninggalkan orang yang pindah ke kamar musik (musik instrumental yang dimainkan oleh ansambel kecil), maka bentuk seni ini mungkin bukan untuk Anda.
Tetapi jika saya tetap dengan rekaman untuk saat ini, apakah ada beberapa yang klasik yang akan Anda rekomendasikan?
Berikut adalah beberapa rekaman berharga yang saya miliki bersama orang dewasa: Igor Stravinsky melakukan sendiri pertunjukan baletnya yang mewah dan menarik untuk “The Firebird”; pianis Rudolf Serkin memerankan Beethoven dengan tepat berjudul “Kaisar” Bersamaan dengan Leonard Bernstein memimpin New York Philharmonic; Laporan Glenn Gould yang menggembirakan tahun 1955 tentang Variasi “Goldberg” Bach (yang dia rekam ulang, sangat berbeda, pada 1981). Tahun lalu, saya membuat rekaman untuk Maria Callas tahun 1953 tentang “Tosca” karya Puccini sebagai rekaman menyeluruh terbaik dari semua opera lengkap.